![]() |
Ketua WIB (Waktu Indonesia Bergerak) Kabupaten Lombok Barat, Erwin Ibrahim |
GLOBAL LOMBOK, - Badai masalah yang menerjang Bank NTB mendapat perhatian dari sejumlah kalangan.
Ketua WIB (Waktu Indonesia Bergerak) Kabupaten Lombok Barat, Erwin Ibrahim salah satunya menjadi pihak yang menaruh perhatian khusus terhadap hal ini.
Dia mengatakan, gangguan yang terjadi di tubuh Bank NTB akan sangat merugikan daerah. Apalagi, informasi yang beredar bahwa gangguan itu diakibatkan hacker jahat yang membobol system keuangan. Ditambah lagi kredit macet dengan jumlah kreditur ratusan serta rekrutmen personalia yang dianggap amburadul.
Hal itu juga yang menyebabkan pihaknya mendesak agar Gubernur NTB saat ini, Lalu M.Iqbal segera turun tangan dan melakukan langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi.
"Kami minta Bapak Gubernur dan semua pihak yang berwenang dalam hal ini harus segera mengambil langkah strategis demi kembalinya kepercayaan publik terhadap Bank ini, kasihan para nasabah yang selama ini memercayakan dananya di taruh tapi mendapatkan kenyamanan dalam bertransaksi keuangan," desaknya.
Dia mengatakan juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak. Dia menginfokan bahwa terkait buruknya sistem di internal Bank NTB ini juga mendapatkan sorotan dari Legislator Senayan yakni H. Muazzim Akbar dari Fraksi Partai PAN.
Muazzim merasa prihatin atas kejadian yang terjadi di internal Bank NTB. Harapannya sama agar Gubernur NTB sesuai visi misinya harus segera mengambil langkah strategis dan meritokrasi pejabat pejabat yang profesional di bidangnya.
"Kami sudah komunikasi dan beliau menyampaikan harapan yang sama," tukasnya.
Lebih jauh dia juga meminta agar pemerintah serta aparat untuk mengusut tuntas persoalan-persoalan yang terjadi di internal dan meminta pertanggungjawaban seluruh jajaran yang berwenang di Bank NTB atas dugaan bobolnya dana milyaran rupiah oleh Hacker dan banyaknya kridit macet yang jumlahnya ratusan.
"Kalau tidak diusut tuntas maka ada kemungkinan kasus yang sama akan terjadi lagi dan lagi," tandasnya. (gl01)
Komentar0