Global Lombok, NTB - Harga cabai yang meroket hingga tembus angka Rp. 200 ribu per kilogram menuai keprihatinan sejumlah pihak. Tentunya hal itu karena harga tersebut sangat menekan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah.
Ketua Kode HAM NTB, Ali Wardana juga ikut angkat bicara terkait hal ini. Lebih spesifik dia menyatakan mendukung DPRD NTB khususnya Komisi II yang mendesak pemerintah melakukan upaya penekanan harga bahan masakan ini.
Ali yang akrab disapa AW mengatakan, usul Komisi II seharusnya langsung diamini pemerintah agar harga tidak meroket seperti ini. Apalagi usul itu sudah disampaikan jauh hari sebelumnya.
"Dalam hal ini kita sesalkan usul baik itu tidak langsung dijalankan pemerintah, dan saat ini kami ikut mendesak pemerintah agar segera mungkin menekan harga cabai ini," ungkapnya.
Lebih jauh Ali mengatakan jika usul dewan provinsi itu dijalankan pemerintah, maka fluktuasi harga bisa ditekan. Usul dimaksud adalah upaya pemerintah mengajak dan membimbing masyarakat untuk melakukan tanam mandiri cabai dan bahan pokok lainnya di pekarangan masing-masing.
Jika hal itu bisa dijalankan, maka lonjakan harga bahan pokok tidak hanya cabai bisa ditekan terus karena masyarakat tidak hanya akan bergantung kepada pasar tetapi bisa mandiri.
"Sangat penting bagaimana pemerintah menjalankan program ini agar berhasil. Pembinaan tidak boleh dilakukan setengah hati," lanjutnya.
Meskipun begitu, dia berharap sebelum program itu disetujui agar dewan dan juga pemerintah bersatu dan membahas bersama upaya membantu dan menakan harga untuk saat ini. Terlebih di bulan ramadhan seperti sekarang ini semua harga bahan pokok bisa dikatakan naik dan tentunya memberatkan masyarakat.
"Tapi yang lebih penting untuk saat ini bagaimana membantu masyarakat menghadapi keadaan saat ini," desaknya.
"Pemerintah jangan seperti pasrah saja atas nama kebiasaan karena momen tertentu, lalu abai pada persoalan ini, tutup AW." (gl02)
Komentar0