 |
| Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat NTB Corruption Watch (LSM NCW), Fathurrahman loud |
MATARAM,- Lembaga Swadaya Masyarakat NTB Corruption Watch (LSM NCW) datangi Kejari Mataram bersama anggotanya . Selasa , 11/02/2025.
Kedatangan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat NTB Corruption Watch (LSM NCW), Fathurrahman loud guna meminta Kepala Kejaksaan Negeri Mataram untuk meninjau atau membatalkan SP3 mengenai dugaan perkiraan anggaran bibit sapi melalui program pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Lombok Barat untuk anggaran tahun 2020.
Ia juga mengatakan bahwa Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan pada Juni 2022, tidak ada penetapan tersangka, yang membuat masyarakat bertanya-tanya.
“Kejaksaan sebelumnya menjanjikan akan ada tersangka namun hingga 2024, belum ada perkembangan. “ Ucap pria kekar itu.
Ia juga menduga , Ada indikasi bahwa salah satu anggota Dewan terlibat dalam praktik penjualan dengan modus yang mencurigakan.
Meskipun awalnya pihak Kejaksaan menyatakan akan segera menetapkan tersangka, pada Januari 2025 kasus ini dihentikan berdasarkan audit terbaru.
“Saya minta kepada kejaksaan untuk memberikan penjelasan rinci tentang proses dan kendala penanganan kasus bibit sapi ini.” Tutup loud panggilan akrabnya.
Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Mataram Mardiono menjelaskan bahwa masalah dalam penanganan kasus bibit sapi DPRD Lombok Barat adalah audit kerugian negara.
“Kita kesulitan pada audit kerugian negara. Sudah 3 kali kami sampaikan di Inspektorat NTB untuk pembanding harga tetap ditolak,” ujarnya Selasa (11/2/2025).
Lebih lanjut Mardiono menambahkan bahwa permintaan BPK dalam pengauditan justru ditolak dengan alasan sudah ada pihak yang memulai audit.
(gl 02)
Komentar0