Global Lombok, NTB - Berita mengenai keterlibatan oknum pejabat tinggi di NTB dan pencatutan nama tim transisi Iqbal-Dinda masih menjadi sorotan.
Betapa tidak, kasus ini mencuat bahkan sebelum gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik serta dengan nominal yang cukup fantastis mencapai angka miliaran rupiah.
Salah satu aktivis yang aktif menyuarakan aspirasi rakyat selama ini, Ali Wardana kepada media ini secara khusus mengatakan bahwa kasus ini bisa menjadi preseden buruk bagi pemerintah Iqbal-Dinda ke depan jika memang tidak segera diusut dan diselesaikan.
Ketua Kode HAM NTB ini mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat informasi mengenai kronologi kasus ini secara utuh. Termasuk transfer dana fee proyek ke salah satu perusahaan yaitu PT.Titik Temu.
Dikatakan AW, sapaan akrabnya, bahwa kronologi yang mencuat adalah Kontraktor mentransfer fee proyek DAK Dikbud itu atas nama PT Titik Temu. Totalnya miliaran rupiah.
"Lewat PT Titik Temu inilah para kontraktor setor untuk bisa mendapatkan pekerjaan proyek DAK,” ungkap AW.
Disebutkan juga, diduga kuat bahwa uang berjumlah milyaran rupiah itu akan dipergunakan untuk suksesi salah satu bakal calon Gubernur waktu itu. Sayangnya bakal calon tersebut dinyatakan tidak lolos sebagai calon.
Yang mengejutkan adalah, pusaran mafia DAK ini tidak hanya melibatkan oknum pejabat tinggi Provinsi NTB, PT Titik Temu dan PPK Dikbud. Proyek DAK ini juga menyeret anggota tim transisi Gubenur dan Wakil Gubernur NTB terpilih Iqbal- Dinda.
“Selain sekda NTB, PT Titik Temu dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), proyek ini juga menyeret anggota tim transisi Iqbal-Dinda. Makanya kami dalam waktu dekat akan mendatangai Polda NTB untuk melaporkan hal tersebut. Ada bukti transfernya kok," bebernya.
Pernyataan besarnya, lanjut Ali adalah kenapa anggota tim transisi Iqbal-Dinda ini sampai bisa terlibat?
"Ini menjadi pertanyaan publik. Bapak Lalu Iqbal dan Umi Dinda ini belum dilantik tetapi sudah ada corak hitam yang mengitari pemerintahan beliau. NTB ini sudah menempatkan harapan baru pada Pak Iqbal, jangan sampai tim transisi yang melekat pada dirinya menjadi momok yang akan menggerogoti Pemerintahan beliau," sambung dia panjang lebar.
Terkait siapa saja orang di dalam lingkaran PT. Tituk Temu tersebut, AW mengatakan bisa mulai ditelusuri melalui Profil Company yang ada. Aparat tinggal memanggil direksi dan Komisaris perusahaan.
"Pasti mereka tau banyak tentang transfer dana itu darimana dan untuk apa," pastinya.
Ditegaskan juga bahwa tim transisi ini posisinya strategis. Hanya saja menurutnya Iqbal dan Dinda harus melakukan evaluasi khusus kepada tim transisi dimaksud.
"Jangan-jangan nanti tim transisi ini memainkan ritme akal bulusnya dalam posisinya saat ini. Ini money loundry loh," tutup AW. (*)
Komentar0