Global Lombok, Lombok Tengah - Reses terakhir yang dilaksanakan H.Nasarudin ST berlokasi di Desa Bonder. Namun uniknya, reses terakhir masa sidang pertama kali ini dihadiri langsung oleh tokoh dari enam Dusun yang ada di desa ini.
Para tokoh ini sendiri bersama-sama berada di bawah naungan Yayasan Jamiyatutahlil dan memiliki visi yang sama. Sehingga dalam reses terakhir ini, pembahasan bermuara pada pembangunan SDM dan Infrastruktur yang berada di wilayah enam dusun asal para tokoh tersebut.
Salah satu tokoh, Saepudin menjadi pengusul pertama. Dikatakan Saep, masyarakat di wilayahnya saat ini membutuhkan perlengkapan untuk memandikan jenazah ketika ada masyarakat yang sedang mengalami musibah.
"Supaya memudahkan bagi masyarakat, jadi mohon diadakan ini pak dewan," harapnya.
Sementara tokoh masyarakat lainnya, H.Sulaiman Kanuni dalam penyampaiannya mengatakan bahwa Nasarudin sebagai anggota dewan seyogyanya membantu meningkatkan taraf hidup para guru ngaji di wilayah Bonder ini.
Meskipun selama ini ada dana dari pemerintah daerah, namun nilainya sangat sedikit dan tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup para guru ngaji yang ada.
"Kasihan para guru ngaji ini pak dewan, mereka sudah menyisihkan waktu dan tenaga untuk mendidik anak-anak kita tapi selama ini kurang perhatian," paparnya.
Sementara tokoh lainnya mengusulkan agar Nasarudin bisa memperjuangkan masyarakat menghadapi masalah pertanian. Sebab selama ini yang muncul adalah persoalan yang sama dari tahun ke tahun bagi para petani, yaitu masalah air dan pada akhirnya masalah penjualan hasil pertanian.
"Termasuk masalah obat-obatan, jadi kalau bisa ada modal awal dari pemerintah untuk obat-obatan tanaman ini," usulan tokoh ini.
Menanggapi hal itu, Nasarudin sebagai anggota dewan dari PAN yang tergabung dalam Fraksi Ampera mengingatkan bahwa Jamiyatutahlil yang menaungi para tokoh sudah berdiri selama 35 tahun. Tidak kurang dari 1.500 KK masuk di dalam kelompok ini.
Dia berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang sebelumnya sudah disampaikan oleh para tokoh-tokoh ini. Hanya saja dia mengingatkan bahwa kemampuannya terbatas.
"Tapi selama itu ada di tangan (kemampuan -red) saya, ini barang saya pastikan bisa dilakukan," jawabnya.
Lebih jauh dikatakan Nasar, sebelum usulan para tokoh ini masuk, dirinya sudah mempersiapkan pengadaan terop untuk Jamiyah ini. Sebab, pengusulan ternyata dilakukan sebelum masa reses ini berlangsung.
"Sehingga usulan saudara-saudara semua mungkin bisa masuk dalam anggaran selanjutnya," tandasnya. (*)
Komentar0