*GpA0GUC5TSAoGSM6GUG0BSriTi==*

Managemen RSUD Dituding Lakukan Kriminaliasi Pasien

Global Lombok, Lombok Tengah – Kasus meninggalnya salah satu warga Lombok Tengah beberapa waktu lalu akibat lambatnya rujukan dilakukan karena alasan full bed memancing aksi sejumlah pihak.

Selasa (31/12) sejumlah gabungan ormas melakukan aksi kemanusiaan untuk memberikan support pada keluarga korban sekaligus mengecam sikap managemen RSUD Praya yang dianggap lalai sehingga menyebabkan kematian pasien.

Dalam orasinya, Ali Wardana menuding managemen rumah sakit harus sudah melakukan aksi kriminalisasi terhadap pasien. Hal itu dia ungkapkan karena seharusnya pihak RSUD Praya yang saat ini berada di bawah kepemimpinan dr.Mamang tidak boleh memberikan alasan seperti full bed terhadap pasien yang hendak dirujuk.

Apalagi, lanjut dia, di beberapa kesempatan direktur RS Praya tersebut sudah berkoar bahwa rumah sakit yang dipimpinnya sudah masuk type B yang artinya secara administrasi dan pelayanan serta alat kesehatan sudah sangat bagus.

“Tapi ternyata itu bullshit semua, manajemen rumah sakit ini tidak beres,” tudingnya.

Belum lagi masalah semacam ini bukan hanya sekali terjadi. Kasus beberapa waktu lalu seperti isu pemulangan sepihak dan terkesan memaksa juga menjadi sorotan pihaknya. “Kami minta hentikan kriminalisasi terhadap pasien,” tegasnya saat orasi di depan kantor DPRD Loteng.

Sementara Lalu Subadri alias Bading yang juga ikut dalam aksi tersebut lebih menekankan agar anggota DPRD Loteng mengeluarkan rekomendasi agar direktur RSUD saat ini dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak becus sama sekali menangani persoalan semacam ini.

Dia mengatakan alasan pihak RS yang mengatakan bahwa alur pelayanan dan rujukan sudah sesuai SOP tidak masuk akal sekali. Sebab, dari hasil penelusuran pihaknya justru SOP yang dimaksud tidak diketahui oleh pihak puskesmas sama sekali.

“Janga-jangan ini SOP yang dibuat sendiri dan tidak pernah disosialisasikan kepada semua puskesmas,” curiganya. “Dan juga SOP semacam itu sangat merugikan pasien,” sambugnya.

Sementara itu, Mayuki selaku Ketua Komisi IV DPRD Loteng bersama wakilnya Wirman Hamzani yang menerima peserta aksi mengatakan ikut berbela sungkawa kepada keluarga pasien.

Dia dengan tegas mengatakan akan melakukan evaluasi penuh terhadap kinerja manajagemen RSUD Praya serta mencari solusi yang tepat supaya kejadian semacam ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Kami akan kembali melakukan evaluasi secara menyeluruh kepada manajemen rumah sakit ini dan tentunya juga kita tidak menginginkan kejadian semacam ini terus menerus berulang,” tukasnya. (*)

Komentar0

Type above and press Enter to search.

PT. GLOBAL SWARA RAKYAT