*GpA0GUC5TSAoGSM6GUG0BSriTi==*

Pengamat Politik : Pajang Foto Belum Tentu Dapat Partai

Politik
Foto : istimewa 

GLOBAL LOMBOK | LOMBOK BARAT,- Pengamat politik kawakan, Firmansyah akhirnya mengemukakan pendapat mengenai banyaknya baliho yang bertebaran untuk balon Kepala Daerah baik Cakada Kabupaten maupun Provinsi

Dia mengatakan jika calon-calon yang saat ini masih memajang foto di beberapa sudut jalan belum tentu dapat partai. Meskipun di lain sisi sudah melakukan deklarasi.

"Walaupun sudah deklarasi, belum tentu dapat partai," jelasnya.

Bahkan mengenai fenomena munculnya calon-calon dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menjadi perbincangan hangat dalam konteks politik lokal belakangan ini. Namun begitu, menurutnya kemunculan ASN dalam kontestasi itu adalah bentuk partisipasi aktif dalam estapeta kepemimpinan daerah.

"Kehadiran calon ASN dalam pesta demokrasi tentu menjadi hal yang menarik, karena sesungguhnya pemerintahan daerah merupakan ranah birokrasi," sambungnya menjelaskan.

Kemunculan ASN sebagai non partisan tentu dengan berbagai pertimbangan dan motivasi  yang juga  mendapat perhatian publik juga sebagai calon luar partisan atau luar partai.

Ditambahkan, sebagian masyarakat memandangnya sebagai sesuatu yang positif, karena semakin banyak calon pemimpin yg berasal dari  partisan dan non partisan tentu menunjukkan daerah tidak kekurangan stok sumber daya daerah calon pemimpin.

Namun, lanjut dia, ada pula yang menilai bahwa kemunculan calon-calon berasal dari ASN ini hanya mejeng mencari pelamar karena mereka bukan berasal dari basis partai.

"Yang jika dilihat dari peluang mendapatkan partai tentu akan lebih mudah calon dari internal partai," ungkapnya.

“Kehadiran ASN untuk berpartisipasi pada pemilukada tidak perlu menjadi pro kontra sebab jika hanya mejeng foto bahkan mendaftar ke partai pun bukan ukuran yang bersangkutan akan dapat melaju menjadi calon tetap kepala daerah atau wakil kepala daerah, karena itu mari kita serahkan ke penilaian masyarakat,” sambung dia. 

Dalam pandangan pria yang akrab disapa Bung Firman ini, alangkah baiknya juga jika ada perpaduan birokrasi dan politisi untuk saling melengkapi dan ini akan sangat positif dalam kolaborasi dan penguatan kepemimpinan daerah.

"Karena masing masing punya pengalaman untuk menghadapi berbagai masalah daerah," terang FIrman.

Ditanya mengenai ASN yang serius maju dalam Pilkada mengingat baliho yang bertebaran, dia mengatakan hal itu belum bisa dinilai terlalu dini jika hanya melihat dari tampilan baliho. Harus dilihat keseriusannya saat berani mendaftar dan kereta politiknya berupa  partai  pengusung.

"Jika sudah ada itu maka berlaku mekanisme pengunduran diri sebagai ASN, dan aturan pengunduran diri ASN itu adalah saat resmi mendaftar ke KPU bersama partai pengusungnya dengan  melampirkan surat pengunduran diri, selanjutnya jika pendaftarannya diterima dan memenuhi syarat sebagai peserta kontestasi pemilukada maka barulah yang bersangkutan resmi mundur sebagai ASN, ketentuan ini berlaku untuk seluruh ASN yang serius ingin maju dalam pilkada, jika belum mendaftar maka tidak usah terlalu dipusingkan, lebih baik masing masing calon yang serius fokus untuk mendapatkan partai sebab partai ini tidak mudah, meskipun yang bersangkutan adalah kader partai," jelasnya panjang lebar.

Menurutnya, yang paling penting diperhatikan dalam pemilukada adalah bagaimana menilai dan memilih calon. Nantinya yang dipilih adalah calon yang sungguh sungguh memiliki kapasitas mengelola daerah. Tentunya yang terpenting menurutnya adalah punya kemampuan teknokratik.


"Karena itu publik perlu meneliti dengan cermat latar belakang, visi, dan misi dari calon tersebut, serta sejauh mana komitmen mereka dalam melayani masyarakat dengan baik," terangnya.

Dalam konteks konstelasi demokrasi daerah sendiri, Firman mengatakan jika kehadiran calon-calon baik dari ASN maupun politisi hendaknya dijadikan sebagai kesempatan untuk memperkaya pilihan bagi masyarakat dalam mencari pemimpin yang terbaik. Namun menurutnya perlu diingat bahwa calon yang diajukan oleh partai politik juga haruslah kader yang unggul, bukan hanya unggul dari proses elektoralnya melainkan memiliki kapasitas personal yang juga mumpuni sehingga bisa membawa daerah kearah yang lebih baik lagi dimasa mendatang.

“Semoga proses pemilihan Kepala Daerah berjalan dengan baik dan memberikan hasil  pemimpin yang terbaik untuk daerah kita,” tutup Firman. ( gl 02)

Komentar0

Type above and press Enter to search.

PT. GLOBAL SWARA RAKYAT