*GpA0GUC5TSAoGSM6GUG0BSriTi==*

Kepala BBPOM Yosef : AMR Mengancam Kesehatan Global Dan Menyebabkan Kematian

BBPOM
Foto: Istimewa 


MATARAM, - Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irawan, mengingatkan pentingnya kesadaran akan Anti Microbial Resistance(AMR) dalam acara Ngobrol Santai (Ngobras) dengan awak media pada Rabu (3/7/2024).


Menurut Yosef, AMR merupakan ancaman serius terhadap kesehatan global saat ini yang dapat menyebabkan kematian dalam keheningan.


Yosef menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa jika tidak ada tindakan serius, pada tahun 2050, jumlah kematian akibat AMR bisa mencapai 10 juta jiwa per tahun.


“Hal ini menggarisbawahi pentingnya penanganan yang tepat terhadap masalah resistensi antimikroba.” Kata Yosef panggilan akrabnya.


Selain itu, Resistensi antimikroba terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit menjadi kebal terhadap obat-obatan yang sebelumnya efektif dalam mengobati infeksi.Salah satu faktor utama yang menyebabkan resistensi antimikroba adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan.


Yosef menekankan bahwa tanggung jawab mengatasi masalah AMR tidak hanya ada pada pemerintah dan tenaga kesehatan, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.”Semua pihak harus bertanggung jawab dalam penggunaan antibiotik yang tepat dan sesuai dengan petunjuk dokter.”Ajak Kepala BBPOM itu.


Ditempat yang sama, Kadis Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Fikri yang hadir dalam acara Ngobras tersebut turut menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam penanggulangan resistensi antimikroba.Pengetahuan dan kesadaran yang lebih baik akan AMR dapat membantu mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat.


“Dengan demikian, penanganan resistensi antimikroba perlu menjadi prioritas utama dalam upaya menjaga kesehatan global.”cetusnya.


Upaya pencegahan, pengawasan, dan pengaturan dalam penggunaan antibiotik merupakan langkah yang perlu diambil bersama untuk mengatasi ancaman AMR yang semakin meningkat.


“Semua pihak harus bekerja sama dalam upaya melawan resistensi antimikroba demi kesehatan dan keamanan kesehatan masyarakat yang lebih baik.” Ujar kadis kesehatan provinsi NTB itu.(gl 02)

Komentar0

Type above and press Enter to search.

PT. GLOBAL SWARA RAKYAT