Foto : Editor |
MATARAM, - Tiga Kepanikan Rohmi - Firin yang Tak Bisa Disembunyikan Seiring dengan menjelang pemilihan kepala daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB), persaingan antara pasangan calon semakin memanas. Hal itu dikatakan ketua tim pemenangan Zul-Uhel, Yang akrab disapa Deddy.
Salah satu pasangan calon yang menjadi sorotan adalah pasangan calon Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah, yang dikenal dengan sebutan Rohmi - Firin. Pasangan ini mendapatkan berbagai kepanikan yang tidak bisa disembunyikan dalam perjalanannya menuju pemilihan kepala daerah.
Pertama, kepanikan muncul ketika Zulkieflimansyah menerima rekomendasi dari Partai Nasdem. Hal ini langsung membuat pasangan calon Rohmi - Firin langsung bergegas menuju Jakarta untuk bertemu dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Kepanikan ini menunjukkan bahwa persaingan dalam mendapatkan dukungan partai politik sangatlah ketat dan pasangan ini harus segera bertindak untuk memperkuat basis politik mereka.”ujarnya kepada media ini. Jum'at, 28/06/2024.
Kedua, kepanikan lain muncul ketika Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei yang menempatkan Zulkieflimansyah sebagai calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Namun, Rohmi - Firin tidak tinggal diam dan segera merilis hasil survei dari lembaga survei Indikator yang menempatkan pasangan mereka unggul dari pasangan lawan, Zul - Uhel.
Sayangnya, hasil survei tersebut kemudian dibantah oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, yang menyatakan bahwa survei tersebut adalah HOAX.
“Hal ini menunjukkan ketidakkonsistenan data yang disajikan oleh pasangan Rohmi - Firin dan menimbulkan kepanikan di kalangan pendukung mereka.” Cetus Deddy.
Ketiga, kepanikan terbesar muncul ketika Survei Poltracking mengunggulkan Sitti Rohmi Djalilah dalam pemilihan kepala daerah NTB, sehingga menjadikan pasangan Rohmi - Firin terlihat lebih unggul dari Zulkieflimansyah.
“Namun, framing media terhadap hasil survei tersebut seolah-olah elektabilitas Rohmi jauh melampaui lawan politiknya. Namun, ketika diteliti lebih lanjut, selisih elektabilitas antara Rohmi dan Zulkieflimansyah di Pulau Lombok hanya 3,5%, sementara di Pulau Sumbawa, Zulkieflimansyah unggul jauh dengan perolehan suara 66,3% dan Rohmi hanya mendapatkan 17,1%. Kepanikan pun muncul karena terlihat bahwa hasil survei tersebut seolah-olah menciptakan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.” Katanya.
Deddy panggilan akrabnya mengatakan Dengan demikian, tiga kepanikan yang dialami oleh pasangan calon Rohmi - Firin tidak bisa disembunyikan dan menjadi bagian dari dinamika politik dalam perebutan kursi kepala daerah NTB.
"Selain itu, ia mengatakan bahwa Mereka juga tidak berani menampilkan hasil survei berpasangan karena Bang Abah pasti unggul jauh diatas pasangan Rohmi firin" tutup ketua tim pemenangan Zul-Uhel itu.
(Gl 02)
Komentar0