Direktur LSM NCW Apresiasi Sub Unit 3 Ditreskrimsus Polda NTB

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat NCW, Fathurrahman Lod

MATARAM, - Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat NCW, Fathurrahman Lod Apresiasi kerja Sub unit 3 Ditreskrimsus Polda NTB dalam menangani kasus tersebut dugaan korupsi Dana Investasi PT Gerbang NTB Emas (GNE) . Dan tentunya kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus dugaan korupsi penyertaan modal PT Gerbang NTB Emas (GNE) terus berlanjut. 

 

Ditreskrimsus Polda NTB mewawancarai puluhan saksi, termasuk pimpinan GNE dengan inisial SH . Selama serangkaian penelitian, peneliti menemukan bukti baru.

Kasubdit 3 Ditreskrimsus Polda NTB Kompol Rafles P. Girsang yang ditemui di Mapolda NTB mengatakan pihaknya telah memeriksa lebih dari 12 orang saksi. 

“Sedang diperiksa saksi-saksi baru, termasuk pimpinan GNE,” ujarnya .Selasa, 22 Agustus 2023.

Selain menambah saksi baru, Raffles, Sekda NTB, Gita Ariadi  dengan diperiksa juga ,ditemukan bukti baru. “Kami juga menemukan bukti baru,” ujarnya.

Namun tidak dijelaskan bukti baru apa saja yang ditemukan penyidik, karena penyebab kejadian masih dalam penyelidikan.

 “Dalam penyelidikan selanjutnya, kami prihatin,” kata Rafles.

Setelah setiap peninjauan, timnya mengadakan kasus tersebut untuk dievaluasi dan memutuskan langkah berikutnya. Jika semua syarat terpenuhi selama penyidikan, besar kemungkinan kasus ini akan sampai ke penyidikan. 

Kita lihat saja seiring berjalannya penyidikan, kata Raffles saat ditanya kemungkinan penetapan tersangka.

 

Sekadar informasi, kasus yang diusut Bareskrim Polda NTB ini merupakan penyertaan modal pemerintah NTB pada BUMD PT. GNE 2019-2022 untuk Sistem Proyek Air Minum Daerah (SPAM) . 

Lokasi proyek di Gili Trawangan dan Gili Meno, Desa Gili Indah , Kecamatan Pemenang, Wilayah Administratif Lombok Utara . PT GNE merupakan konsorsium pengusaha Amerika, Korea, dan Jepang. Pada tahun 2019, penandatanganan kerja sama di Thailand, McKinley Investment menyetujui investasi sebesar 600 miliar rupiah yang didukung oleh pemerintah NTB melalui PT GNE.

Dalam kasus ini juga, peneliti juga menyelidiki Sekretaris Nusa Tenggara Barat Dr. H.L. Gita Ariadi. Dia diselidiki atas kejahatan korupsi di lokasi proyek dengan investasi dikatakan bernilai antara Rp 55 miliar dan Rp 100 miliar.(***)