Foto Ilustrasi |
LOMBOK BARAT, - Menyusul tragedi yang menimpa anggota PDIP, inisial S, anaknya membantah pengakuan masyarakat bahwa orang tuanya tidak pernah berhubungan seks atau memperkosanya. Penyebaran berita semua kebohongan, yaitu. Penipuan
Anggota PDIP S warga Dusun Suradadi Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat disiksa warga hingga hampir tewas pada Minggu (16/07/2023) sekitar pukul 14.00 WITA. Ia sempat dihajar massa karena S yang diberitakan melakukan persetubuhan dengan anaknya.
Setelah itu, warga bergegas menuju lokasi setelah mendengar pengumuman dari pengeras suara masjid. Namun belakangan diberitakan bahwa itu hanya fitnah. Tidak ada hubungan antara ayah dan anak.
Oleh karena itu, anak S yang masih duduk di bangku SMA berencana melaporkan pelaku penyiksa ayahnya.
Pengacaranya, H. Mohammad Tohri Azhari mengatakan, dirinya mendampingi anak korban WITA sejak pukul 13.00 hingga 21.00, Senin (17/7/2023) untuk memberikan pertanggungjawaban atas apa yang dialami sang ayah.
"Tadi malam saya bersama anak korban pelaporan penganiayaan berat bapaknya ke Polres Lombok Barat ." katanya.
Tohri mengatakan, laporan tersebut mencari informasi dari anak tersebut dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dalam BAP, anak tersebut bersikeras bahwa orang tuanya tidak pernah menganiayanya dalam bentuk apapun, apalagi memperkosanya.
"Dia (anak) mengaku tidak pernah terjadi apa-apa atau orang tuanya tidak pernah menganiaya, apalagi memperkosanya," ujarnya, Selasa (18/7/2023).
Dengan adanya kejadian dengan ayah klien tersebut, pihaknya khawatir ada pihak tertentu yang berada di balik kemarahan tersebut.
“Kami khawatir ada beberapa pihak di sekitar yang mengarahkan. Kami prihatin dengan hal ini, makanya kami langsung melaporkan penyerangan serius itu ke polisi,” ujarnya.
Dengan menyampaikan laporan tersebut, dia berharap polisi dapat segera mengirimkan barang bukti seperti video bergerak dan foto.
Polisi mendapat laporan dari keluarga korban dan polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan, “Laporan sudah diterima dan penyelidikan sedang berjalan,” kata Iptu, Kasat Reskrim Polres Lombok Barat. Saat dikonfirmasi oleh media ini. (***)
Komentar0