Lombok Barat,- Pesantren dengan genre sains resmi di launcing di Beroro, Desa Jembatan Kembar Timur Lembar Lombok Barat, dan diklaim menjadi satu-satunya pesantren di pulau Lombok yang memadukan pendidikan pesantren dengan sekolah umum bidang sains.
Peresmian pesantren yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari satu hektar ini, dilakukan langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfuz, sekaligus secara resmi ditetapkan menjadi pesantren cabang Tebuireng ke-19.
“Semoga pesantren cabag Tebuireng ke 19 di Lombok ini, menjadi pesantren yang menjadi pioner pengembangan ilmu pengetahuan bidang sains di Lombok,” harap Gus Kikin panggilan akrab KH. Abdul Hakim Mahfuz saat memberikan sambutan Senin 12 September 2022.
Sederet pejabat-pejabat penting juga hadir dalam peresmian pensantren ini, diantaranya Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, Wakil Bupati, Hj. Sumiatun, Kepala Kantor Kementrian Agama Wilayah NTB, Zaidi Abdad, Dandim 1606 Lombok Barat, Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho, S.I.K serta sejumlah anggota DPRD tingkat Provinis dan Kabupaten Lombok Barat. Sementara Gubernur hanya diwakili Kepala Inspektorat, Ibnu Salim.
Mudir ‘Am atau Pimpinan Umum Pesantren Sains Khairul Wadi, TGH. Abu Agus Arif Aini, menjelaskan sistem pendidikan formal tingkat Sekolah Menengah Umum yang akan dibukan pesanten ini akan sepenuhnya mengadopsi sistem pendidikan pesantren sains Tebuireng.
“konsep pesantren yang disintesakan dengan Sekolah Menengah Umum yang bertujuan untuk mengkaji sains kealaman secara mendalam, baik melalui pembelajaran, penelitian ilmiah maupun percobaan-percobaan ilmiah yang mengacu pada 800 ayat kauniyah,” jelasnya.
Pesantren, yang terletak di Beroro Desa Jembatan Kembar Timur ini akan membuka pendidikan formal setingkat Sekolah Menengah Umum, menitik beratkan pada peningkatan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, serta para santri diharapkan dapat mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dengan penguasaan ilmu dasar yang matang.
“jadi dalam implementasinya pendidikan formalnya tidak digabung dengan materi pesantren sebagiamana pesantren modern pada umumnya. Namun, namun akan lebih khusus pada pemahaman Al Qur'an, Al Hadist, dan sains kealaman (natural science) serta interaksinya,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pesanten dengan platfom Nahdalatul Ulama ini ini juga akan mengajarkan santri-santrinya pendalaman al-quran, kajian kitab-kita kuning, nahwu dan shorof, tanpa mengabaikan pembinaan mental serta serta akhlak. (Red)
Komentar0