Mataram - Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan menggelar kunjungan kerja di Pulau Lombok, Sabtu (27/8/2022). Perempuan pertama yang memimpin DPR RI tersebut mengawali kunjungan dengan bersilaturahmi dengan TGH Turmudzi Badarudin, ulama kharismatik Nahdlatul Ulama.
Puan yang didampingi suami Happy Hapsoro tiba di Bandara Zajnuddin Abdul Madjid disambut Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB. Turut menyambut pula Anggota DPR RI H Rachmat Hidayat yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB bersama para fungsionaris PDIP NTB lainnya.
Selepas istirahat sejenak di ruang VIP bandara, rombongan kemudian langsung menuju kediaman TGH Turmudzi yang berada di kompleks Pondok Pesantren Qomarul Huda di Desa Bagu, Kecamatan Peringgarata, Lombok Tengah. Menyongsong kedatangan Puan di pintu rumah, Bu Nyai Hj Halimah dan Hj Baiq Hidayatul Aini.
Diiringi lantunan salawat dari ribuan santri, Puan lalu melangkah ke kamar bagian dalam rumah tempat TGH Turmudzi telah menunggu. Kiai sepuh NU yang sangat dihormati tersebut berada di pembaringan. Senyum khasnya mengembang begitu Puan Maharani mendekat dan menyampaikan salam dengan penuh takzim. Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mendampingi Puan.
Pertemuan tertutup kemudian berlangsung selama lebih dari satu jam. Kepada Puan, TGH Turmudzi memberikan selendang berwarna merah. Selendang tersebut langsung dikalungkan Rais Am PBNU tersebut kepada Puan.
Setelah pertemuan usai, Puan menyapa para santri yang telah menunggu di hall depan kediaman pribadi. Gubernur NTB dalam kesempatan tersebut menyampaikan zambutan mewakili tuan rumah
“Kita beruntung NTB dikunjungi Ibu Puan. Beliau orangnya luar biasa. Orangnya baik hati,” kata Gubernur mengawali sambutan.
Kepada para santri, Gubernur menceritakan kalau Puan adalah cucu pendiri Indonesia yang juga proklamator kemerdekaan Indonesia sekaligus presiden pertama RI, Soekarno. Disampaikan pula Puan adalah putri Presiden RI ke 5 Hj Megawati Soekarnoputri.
“Mbak Puan sekarang menjabat Ketua DPR RI. Sebelumnya menjabat Menko PMK yang mengkoordinasi para menteri. Mudah-mudahan beliau tetap diberikan kesehatan oleh Allah untuk terus mengabdi bagi bangsa dan negara,” kata Gubernur sembari menegaskan, Puan Maharani adalah potret paling ideal untuk inspirasi bagi para santri perempuan.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Puan menegaskan, kunjungan silaturahminya ke TGH Turmudzi untuk melanjutkan tradisi menjahit silaturahmi yang telah dimulai kakeknya Bung Karno dengan seluruh ulama NU di Indonesia. Tradisi tersebut kemudian dilanjutkan oleh ayahandanya almarhum Taufik Kiemas dan sang ibunda Hj Megawati Soekarnoputri.
“Ini bukan pertemuan pertama. Insya Allah akan ada pertemuan pertemuan yang lain yang akan membawa hal yang lebih bermanfast,” kata Puan.
Dia menegaskan, membangun bangsa yang besar ini tidak bisa sendirian. Butuh gotong royong. Sehingga silaturahminya dengan TGH Turmudzi yang juga Dewan Mustaysar PBNU, diyakini tak akan ada lagi muncul kesalahpahaman dalam membangun bangsa dan negara.
Puan juga menyemangti ribuan santri. Mereka diingatkan tidak terpengaruh berita hoax. Puan menyampaikan tahun 2024 adalah tahun pemilu. Dan sebagian dari para santri tersebut akan menjadi pemilih pemula pada ajang pesta demokrasi tersebut.
“Sekarang situasi disibukkan dengan pemilu 2024. Jangan sampai dalam pemilu malah ada yang ingin memecah belah kita,” kata Puan.
Puan yakin seluruh para santri kelak akan memilih pemimpin yang mencintai Indonesia sutuhnya. Kepada sahibulbait Puan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih telah diterima sebagai keluarga.
“Berteman dan bersilaturahmi itu nggak akan ada habisnya. Silaturahmi sebagai keluarga harus terus dilanjutkan. Saya meyakini. Suatu hari insya Allah salah satu santri perempuan bisa menggantikan posisi saya,” kata Puan.
Usai pertemuan dengan para santri, Puan dan rombongan kemudian melanjutkan kunjungan kerja ke Mataram dengan berdialog dengan para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta. Lalu dilanjutkan dengan mengunjungi Pasar Kebon Roek, salah satu pasar jnduk di Mataram.(red)
Komentar0