Lombok Barat, NTB - Satgas Ops Aman Nusa II serius dalam penanganan PMK di Lombok Barat, termasuk dalam memberantas hoax tentang PMK yang dapat merugikan peternak, Senin (25/7/2022).
Hal ini ditegaskan oleh Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK melalui Kabag Ops Kompol Dhafid Shiddiq, SH., SIK., MM dalam keterangannya.
“Program vaksin PMK ternak ini kan merupakan program pemerintah, diperuntukan gratis untuk Masyarakat peternak. Agar peternak terhindar dari PMK, sehingga harus mendapatkan vaksin, terutama untuk hewan yang sehat,” ungkapnya.
Namun tidak sedikit kendala yang dihadapi dilapangan terkait dengan keengganan peternak untuk melakukan vaksinasi, karena mendengar isu-isu yang menyesatkan.
“PMK ini bisa dicegah, terutama bagi hewan ternak yang masih sehat melalui vaksinasi, demikian juga terkait kesembuhannya. Tercatat sampai dengan saat ini sudah banyak yang mengalami kesembuhan,” ujarnya.
Yang mana, upaya-upaya penyembuhan ini terbukti dengan makin berkurangnya hewan ternak yang sakit, sehingga kini tengah menggenjot upaya pencegahan.
“Upaya pencegahan untuk menekan kasus baru PMK, melalui Vaksinasi terhadap hewan terna, selain upaya-upaya lain. Sepertin penyekatan dan penyemprotan disinfektan,” katanya.
Ini ditegaskan oleh Kabag ops, agar peternak tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertangguang jawab. Yang menakut-nakuti peternak, agar mau menjual murah hewan ternaknya, sehingga peternak itu sendiri yang dirugikan.
“Akan menindak tegas, bila ada oknum yang kedapatan melarang atau menakut-nakuti peternak menyebarkan informasi yang menyesatkan. Seperti informasi hewan ternak mati setelah mendapatkan vaksinasi,” imbuhnya.
“Akan kami proses dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Demikian juga kepada peternak, Kabag Ops menghimbau untuk melaporkan bila menemukan informasi yang menyesatkan ini.
“Tentunya akan menindaklanjutinya dengan cepat, agar Masyarakat tidak termakan berita bohong, atau isu hoax PMK tentang vaksinasi ini. Laporkan segera,” imbaunya.
Isu hoax tentang vaksinasi yang dapat menyebabkan kematian hewan ternak ini, sedang merebak di seputaran Wilayah Kecamatan Sekotong dan Lembar. Yang merupakan salah satu penyumbang kasus kasus PMK terbanyak di Lombok Barat.
Menyikapi ini, Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta SH, mengatakan dari beberapa peternak yang enggan melakukan vaksinasi hewan ternak, karena takut setelah mendengar informasi ini. Informasi ini memang tengah merebak di lingkungan peternak di Kecamatan Sekotong, yang tersebar dari mulut ke mulut.
“Informasi dari mulut ke mulut, yang menginformasikan hoax PMK bahwa bila hewan ternak bisa mengalami kematian bila mendapat vaksinasi. Tujuan oknum penyebar hoax ini adalah dengan banyaknya hewan ternah yang terjangkit, maka peternak dapat menjual murah hewan ternaknya,” bebernya.
Tentunya sangat berpengaruh ke peternak, sehingga yang pada akhirnya peternak itu sendiri yang dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Untuk itu, bersama dengan Tim Kesehatan Hewan, kita terus memberikan pengertian dan pemahaman kepada peternak melalui himbauan. Untuk tidak percaya dengan isu-isu, yang sengaja diciptakan untuk meraup keuntungan dari peternak,” tandasnya.(red)
Komentar0