Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Si dan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd, saat memetik melon langsung di pohonnya yang bertempat Agro Wisata Golden Melon |
LOMBOK BARAT -Persoalan komunikasi antara pimpinan daerah dan masyarakatnya menjadi atensi serius untuk bisa dilaksanakan secara lugas, tuntas dan berkesinambungan. Solusinya dengan program inovasi NTB Care. Yang bertempat di Agro Wisata Golden Melon, Desa Kebon SAyu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, dipilih sebagai tempat di adakan RAPIM daerah.
“NTB Care merupakan jawaban pasti atas kerisauan ataupun kebingungan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah agar dapat ditindaklanjuti,” kata Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Si pada Rapat Pimpinan yang dihadiri Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd, Sekda NTB Drs. HL. Gita Ariadi, M.Si dan seluruh Kepala OPD lingkup Pemprov NTB di Agro Wisata Golden Melon, Desa Kebon SAyu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Jumat (22/7).
Bang Zul panggilan akrab Gubernur NTB ini mengapresiasi adanya NTB Care sebagai media layanan pengaduan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi NTB. NTB Care merupakan salah satu inovasi daerah yang dicita-citakan sebagai media aspirasi dan komunikasi timbal balik antara jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintahan Provinsi (Pemprov) NTB dengan masyarakat.
Ia menyebut NTB Care harus makin diperkuat eksistensinya mengingat masih banyak masyarakat NTB yang perlu mendapat perhatian maksimal. NTB Care juga ke depannya harus makin maksimal berkoordinasi dan melibatkan peran seluruh kabupaten/kota se NTB.
“Kabupaten/kita juga kita libatkan untuk memperoleh data terhadap aduan masyarakat yang perlu ditindaklanjuti secepatnya. Dan Alhamdulillah selama ini dengan adanya pengaduan masyarakat melalui aplikasi NTB Care banyak yang segera kita bantu kebutuhannya baik social, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. NTB care sebagai bentuk kehadiran Pemprov NTB bagi seluruh masyarakat di tengah masih minimnya informasi bagi masyarakat untuk menyampaikan pengabdiannya,” ujarnya.
Dikatakan, pentingnya aplikasi NTB Care ini ia meminta kepada Biro Hukum dan Biro Organisasi Setdaprov NTB untuk segera memproses regulasi pembentukan UPT NTB Care yang secara structural dibawah di bawah Diskominfotik NTB. Hal ini mengingat semakin banyaknya pengaduan masyarakat setiap hari.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan Infrastruktur dan Pembangunan Setdaprov NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M.Si yang juga Ketua Tim NTB Care melaporkan, kehadiran NTB Care ini sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat. NTB Care merupakan salah satu program unggulan daerah. Data dari Januari-17 Juli 2022 tercatat sebanyak 523 jumlah aduan yang ditujukan pada 34 perangkat daerah. 60 persennya masih berproses aduannya, 26 persen yang sudah bisa diselesaikan dan juga ada beberapa yg ditolak.
Hingga saat ini juga ada 10 OPD yg paling banyak menerima pengaduan. Seperti Dinas Sosial, Dikes, RSU, Perkim, BPBD, Dikbud, Diskominfo, Perhubungan. “ Untuk 10 teratas pengaduan masyarakat ini, harus menjadi atensi kita secepatnya untuk ditindaklanjuti. Untuk itu penyempurnaan institusi dari NTB Care ini, ini juga menjajdi tugas yang harus segera kami tuntaskan di semester ini. Sehingga ke depan semakin lancer,” ujar Hamri. (Gl 02).
Komentar0