Mataram - Wakil Ketua DPRD NTB dari Partai Gerindra Mori Hanafi bakal diganti. Pembacaan surat keputusan (SK) Partai telah dilakukan, Kamis (21/04/2022)Kabar pergantian ini membuat gaduh, disinyalir sejumlah loyalis Mori menolak pergantian ini.
Nama Ketua Badan Pengawas Disiplin (BPD) Partai Gerindra H. Bambang Kristiono, SE (HBK) disebut-sebut ada di balik proses pergantian ini. Sejumlah tudingan pun dialamatkan kepada orang dekat Prabowo Subianto ini.
Terkait proses pergantian ini, HBK akhirnya angkat bicara. Pria yang juga anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok ini menilai bahwa rotasi atau pergantian posisi jabatan di Partai itu bukanlah sesuatu yang luar biasa.
“Tidak usahlah terlalu dibesar-besarkan. Biasa-biasa saja, karena proses rotasi dan pergantian itu akan terus berjalan,” katanya, Jumat (22/04/2022).
Soal aspirasi yang ingin mempertahankan Mori, dia hargai itu. Tapi, publik harus mengetahui bila Mori telah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTB sejak 2019, lebih dari tujuh setengah tahun. Cukup lama untuk seorang politisi menduduki jabatan yang diamanahkan.
“Saya kira sekarang ini sudah waktunya giliran kader lain didorong untuk mewujudkan regenerasi dan penyegaran.
Jangan sampai ada kejenuhan dan kompetisi yang positif tidak berjalan. Selain itu, keputusan juga wewenangnya ada di pimpinan kolektif di DPP Partai Gerindra, tidak diputuskan oleh orang perorang, saya memang dimintai pendapat dan masukannya,” akunya.
“Dan saya juga menghargai hasil konsensus adik-adik saya di DPD Partai Gerindra NTB,” sambungnya.
Pria yang dikenal sebagai pemilik klub sepakbola profesional Lombok FC ini melanjutkan, pergantian itu tak hanya menyasar Mori Hanafi semata, Ketua Fraksi Gerindra yang dijabat Naufar Farinduanpun berganti kepada Sudirsah Sujanto. Bak sebuah lokomotif, pergantian ini untuk membuat semua garbong berjalan stabil.
“Sekarang saya tanya, memangnya ada yang sakral dalam jabatan politik, yang tak tergantikan. Sekarang Mori diganti Farin, berikutnya bisa jadi Farin diganti yang lain. Atau Mori kembali lagi,” terangnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menyebut, serangan-serangan pribadi yang dialamatkan kepadanya, tak terlalu membuatnya risau. Pasalnya, dia justru lebih memikirkan eksistensi dan kegairahan Partai.
Posisi kader Partai Gerindra sama-sama berjuang. Tidak boleh ada istilah apalagi pemahaman kader yang merasa lebih besar dari Partainya.
“Ya, saya mendengar ada tokoh-tokoh yang ingin berjumpa dengan saya untuk menyampaikan aspirasi. Saya persilahkan, saya akan jelaskan alasan-alasan dan pertimbangannya. Saya sangat terbuka,” urainya.
HBK menyinggung pula pergantian Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik yang kebetulan berasal dari Partai Gerindra. Dia kagum dengan kebesaran hati Taufik yang telah memilih membacakan sendiri SK pergantiannya.
“Taufik melakukan itu karena dia paham merit sistem yang diterapkan di dalam Partai. Sekarang dia diganti, dan besok bisa saja dia naik lagi, nggak ada hal yang istimewa,” ujarnya.(red)
Komentar0