Mataram - Setelah memberikan bantuan untuk Bus sekolah di salah satu SMP Negeri di Kab. Loteng, aksi peduli pendidikan HBK dilanjutkan dengan menyambangi perguruan tinggi. Kali ini, anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/Pulau Lombok ini, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) memberi bantuan beasiswa untuk 43 mahasiswa Universitas Pendidikan Mataram (Undikma), Jumat (24/12/2021).
“Saya berharap, beasiswa ini dapat terserap 100 persen. Dan saya yakin dan percaya, in syaa Allah di tahun depan bisa saya tambah,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut.
Di Undikma, selain oleh para mahasiswa, HBK juga disambut oleh Wakil Rektor I Undikma, Ni Ketut Alit Suarti. Hadir pula dalam pertemuan ini, Kaprodi FPOK, Wakil Dekan 1 FIKMM Undikma, dan Kabag Humas Undikma. Sementara dari DPR RI, turut hadir besama HBK, Anggota Pansus RUU Olahraga Nasional dari Komisi X.
Kepada para mahasiswa yang hadir, HBK memberikan dorongan semangat. Politisi Partai Gerindra ini menceritakan bahwa dirinya adalah produk dari beasiswa. Semenjak menempuh pendidikan sedari SMP hingga jenjang yang lebih tinggi, seluruhnya diraih berkat beasiswa.
HBK menuturkan, orang tuanya saat itu meminta dirinya tidak egois. Berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas, HBK telah jauh-jauh hari diminta dan diingatkan orang tuanya agar tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Jatah saya cuma sampai tamat SMA. Setelah itu terserah, mau lanjut kuliah atau langsung kerja, keputusannya ada di saya. Orang tua saya baru saja pensiun,” katanya menuturkan.
Namun begitu, orang tuanya selalu berpesan agar dirinya tidak kecil hati, dan tetap semangat ditengah-tengah keterbatasan. Apalagi sampai minder karena berasal dari keluarga yang ekonominya tidak berlebih. Dan hal itulah yang kemudian mendasari HBK begitu lulus SMA langsung memilih masuk AKABRI, meski pada saat yang sama, dirinya diterima di empat kampus ternama di Indonesia.
“Karena kalau saya masuk AKABRI maka saya tak perlu pusing-pusing lagi mencari biaya dan merepotkan orang tua,” tuturnya.
Lebih jauh, HBK mengungkapkan, keberhasilan adalah hak semua orang. Keberhasilan itu dapat diraih oleh siapapun dengan tekad dan semangat yang tinggi. Asal kan mau dan mampu belajar dengan semangat dan sungguh-sungguh.
“Keberhasilan itu tidak datang tiba-tiba, tidak ujug-ujung. Tapi semuanya adalah hasil kerja keras dan hasil dari cucuran keringat. Semua butuh perjuangan dan pengorbanan,” tegasnya.
Tokoh yang dikenal humble ini teringat, ketika diberi kesempatan untuk kursus bahasa Inggris, dia mampu belajar hingga sampai tengah malam. Sementara banyak temannya yang lain hanya asal-asalan. Hasilnya, dia selalu dapat lolos seleksi pendidikan ke luar negeri.
“Jadi harus ada semangat dan kesungguhan untuk meraih sebuah keberhasilan,” katanya.
HBK pun menegaskan, meski sekolah dengan beasiswa, jangan dikira semua mulus-mulus saja. Dia pun kemudian menceritakan bagaimana masa-masa perjuangannya dulu saat menempuh pendidikan. Terkadang Dia hanya dibekali makan pagi dengan nasi dan sambal saja tanpa lauk pauk yang lain. Menuju ke sekolah juga harus menempuh perjalanan yang berat dan jauh. Melewati perkebunan, persawahan, dan jembatan gantung tua peninggalan Belanda. Setiap hari dia harus membersihkan badan di Masjid depan sekolah sebelum pakai sepatu dan menyebrang ke ruang kelas.
“Karena itu, apapun yang kalian terima, harus disyukuri saja. Jangan pernah ngedumel atau menggerutu di belakang,” pesan HBK kepada para penerima beasiswa.
Pesan orang tua yang dicatat dan selalu diingat HBK, bahwa suatu saat ketika kamu harus keluar rumah dan jauh dari orang tua dan keluarga, maka kamu harus bisa menjadi anak yang jujur dan setia. Setia pada pimpinan, setia kepada kawan, dan setia kepada bawahan harus mampu kamu wujudkan. Selain itu jangan pernah tipis kuping. Harus selalu berpikiran positif, optimis, dan tangguh dalam menjalani hidup.
“Kalau orang bisa berhasil, tanamkan, kenapa kita tidak bisa. Kesulitan dan keterbatasan dalam hidup jangan pernah dijadikan beban, tapi harus dijadikan semangat," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor I Ni Ketut Alit Suarti menyampaikan permohonan ma'af karena Rektor Undikma tidak bisa hadir, karena ada agenda mendadak yang tak bisa diwakilkan. Alit menuturkan, Undikma yang beridiri sejak 1967 dikenal dengan IKIP Mataram.
Saat ini, kampus sedang mempersiapkan program studi Magister Olahraga. Undikma yang memang dikenal dengan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Keguruannya. Banyak atlet NTB yang menimba ilmu di FPOK Undikma.
Alit juga menceritakan, di Undikma juga memiliki laboratorium Olahraga. Namun, diakuinya, sejumlah fasilitas butuh diperbarui. Selain itu kampus juga membutuhkan lapangan sepak bola yang lebih representatif buat kegiatan latihan. Mereka juga membutuhkan bantuan Bus untuk kampus.
*LFC Kerja Sama dengan Mils Apparel*
Dalam penyerahan beasiswa tersebut, turut dibicarakan pula tentang pengembangan klub sepakbola Lombok Football Club (LFC), yang merupakan klub sepakbola profesional yang didirikan HBK. Klub ini saat ini sedang berlaga di Liga 3 NTB. Meski usianya baru 3 bulan, tapi LFC sudah menjelma menjadi klub sepakbola yang sangat diperhitungkan. Dalam pertemuan pun disepakati, Undikma dan LFC pun akan bekerja sama dalam mengembangkan industri sepakbola serta mendorong para pesepakbola LFC untuk diberikan beasiswa di Undikma.
Di bagian lain, LFC juga sudah sepakat untuk bekerja-sama dengan Mils Apparel, salah satu brand ternama produk olahraga di tanah air. Mils akan memasok kebutuhan apparel LFC, antara lain kostum atau jersey pemain juga perlengkapannya. Apparel milik Mils akan digunakan oleh skuad utama LFC hingga skuad yang berlaga di kompetisi kelombok umur mulai dari usia 13, 15 hingga 17.
HBK bersama istri Hj. Dian HBK, didampingi Juru Bicara LFC Rannya Agustyra Kristiono, secara khusus mengunjungi Mils Store Lombok di Jalan Udayana. Para penggemar LFC dan pencinta sepakbola di NTB pun tidak lama lagi sudah bisa mendapatkan kostum para pemain LFC di satu-satunya store resmi Mils ini.
Rannya menegaskan, langkah pihaknya menggandeng Mils Apparel, adalah bagian dari upaya pihaknya untuk memberikan penghormatan dan sekaligus mewujudkan kebanggaan bagi segenap pemain-pemainnya. Upaya tersebut juga merupakan bagian dari komitmen LFC demi mewujudkan sebuah klub sepakbola profesional, maka semua langkah dan kegiatan LFC tidak boleh ada rasa setengah hati.
“Tentu ini juga akan meningkatkan rasa bangga dan percaya diri para pemain kami. Adalah kebanggaan tersendiri, karena mereka berlaga dengan kostum yang sama dengan yang digunakan oleh Tim Nasional Indonesia,” tandas Rannya.
Seperti diketahui, Mils Apparel saat ini memang menjadi kostum Tim Nasional Indonesia. Sementara sejumlah klub ternama di Liga 1 maupun di Liga 2 seperti Bhayangkara FC, Bali United, dua klub papan atas Indonesia telah memakai jersey Mills Apparel Indonesia.
"Kita di LFC boleh bangga, karena sampai saat ini, saya kira LFC lah satu-satunya klub sepak bola Liga 3 di seluruh Indonesia, yang sudah bekerja sama dan memakai jersey Mills Apparel Indonesia," tutup Rannya.
Komentar0