LOMBOK BARAT , -Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah yang tinggal beberapa hari lagi, Dinas Pertanian (Distan) Lombok Barat (Lobar) melalui Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) lapangan di beberapa pengusaha hewan qurban di Lingkungan Menang Barat, Kelurahan Gerung Selatan dan Lingkungan Dasan Geres Barat, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Kamis, (15/7).
Kadis Pertanian Lobar H. Muhur Zokhri mengatakan, pada hari ini Dinas Pertanian beserta jajaran melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap keberadaan hewan-hewan qurban yang akan diqurbankan.
"Alhamdulillah setelah kita melihat di lapangan secara langsung kondisi ternak sapi dan kambing kita dari sisi persyaratannya sudah memenuhi untuk dijadikan hewan qurban," kata Muhur saat Monev di lapangan.
Menurut Muhur, memang ada persyaratan yang harus dipenuhi. Secara umum itu ada persyaratan dari sisi Syariat Islam, kemudian persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. Selain itu Muhur mengatakan, persyaratan dari sisi Syariat Islam hewan qurban harus sehat, tidak cacat dan cukup umur.
"Terkait stok hewan qurban di Lombok Barat, kalau kita melihat beberapa tahun terakhir memang perkembangannya dari tahun 2019-2020 untuk jumlah hewan qurban memang ada kecenderungan menurun sekitar lima persen. Dari tahun 2019 misalnya jumlah sapi yang dipotong itu 822 ekor, kemudian tahun 2020 jumlah sapi yang dipotong 765 ekor ada penurunan sekitar 57 ekor," ujar dia.
Untuk tahun 2021, kata Muhur, dari informasi yang sudah didapat dari masyarakat dan pengusaha yang bergerak di bidang usaha ternak perkembanganya cukup bagus, bahkan sekarang sapi ini laris sekali.
"Di pengusaha hewan qurban di Lingkungan Menang Barat, Kelurahan Gerung Selatan tempat kita sekarang, contohnya, tahun lalu sekitar 28 ekor dan sekarang sudah 40 ekor terjual," sebutnya.
Dia berharap, tahun ini meskipun dalam situasi pandemi COVID-19 yang memiliki hajatan dan punya kemampuan untuk berqurban, mari mengajak untuk bersama-sama ikut serta membantu masyarakat miskin dan yang terdampak COVID-19.
Sementara itu, salah satu pengusaha ternak Mujiono mengatakan, tahun ini ada sedikit peningkatan dari tahun lalu dari target 30 ekor sapi dan yang terjual hanya 28 ekor sapi.
"Tahun ini kita targetnya sekitar 30 ekor sapi dan sampai saat ini sudah mencapai 43 ekor sapi yang terjual. Kita perkirakan penjualan bisa bertambah dan berhenti di 50 ekor, karena mengingat kapasitas tempatnya yang masih kurang. Tetapi misalnya ada permintaan lagi kita siapkan untuk hewan qurban," ungkap Mujiono.
Dia menambahkan, memang saat ini sulit diprediksi untuk permintaan masyarakat terhadap hewan qurban meskipun di tengah pandemi Covid-19.
"Memang masyarakat kita antusias luar biasa untuk berqurban tahun ini. Karena memang juga untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini tidak bisa dilaksanakan, jadi kebanyakan masyarakat kita cenderung untuk berqurban," katanya.
Untuk kisaran harga hewan qurban kata dia, untuk sapi disediakan dari harga 11,5 juta sampai 26 juta. Kemudian untuk kambing dari harga 2,5 juta sampai 4,2 juta. Untuk harga kambing tahun ini kenaikan harganya sangat signifikan dari pada tahun lalu harga Rp 2,5 juta lumayan besar kamningnya dan sekarang harga Rp 2,5 juta kecil sekali kambingnya. Sehingga, masyarakat cenderung beralih membeli sapi. (gl 05/gl 02).
Komentar0