Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah |
Mataram- Setelah penyaluran program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap tiga diluncurkan pada tanggal 13 Juli 2020 lalu di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), distribusi paket bantuan tersebut kini sudah tuntas 100 persen. Sebanyak 120.000 KK di NTB yang namanya masuk sebagai penerima bantuan JPS tahap tiga ini sudah mendapatkan paket tersebut.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, dengan tuntasnya distribusi JPS Gemilang tahap tiga ini dirinya merasa terharu sekaligus bangga dengan sinergi semua pihak.
"Alhamdulillah JPS Gemilang tahap tiga sudah tersalurkan 100 persen di semua kabupaten/kota se NTB. Terima kasih pada teman-teman di lingkungan Pemda Provinsi NTB yang bekerja keras tak mengenal lelah dengan team work yang hebat! Benar-benar terharu dan membanggakan," kata Gubernur, Sabtu (25/07/2020) seiring dengan telah tuntasnya penyaluran JPS pada tanggal 25 Juli pukul 18.00 Wita.
Gubernur juga memberikan ucapan terimakasih kepada Forkopimda dan semua pihak yang ikut serta mensukseskan distribusi paket bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak Covid-19 ini.
"Terima kasih juga pada pemda kabupaten/kota yang tak kalah kerasnya membantu, bersinergi menjadi Tim NTB yg luar biasa !.
Terima kasih para tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa, lurah, kepala lingkungan, Tagana, GNE, teman-teman TNI, Polri, Kejaksaan, BPKP, BPK, dan teman-teman semua yang tak bisa kami sebutkan satu persatu," ujar Bang Zul sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, dengan bekerja dan bersinergi bersama, maka beban yang berat menjadi terasa ringan karena dipikul bersama.
Penyaluran JPS Gemilang yang menggunakan produk-produk lokal mendapat apresiasi dan pujian dari pemerintah pusat. Gubernur NTB saat menghadiri pertemuan dengan Presiden membahas serapan APBD tahun 2020 di Istana Bogor pertengahan Juli lalu mengatakan, Presiden memuji langkah Pemerintah Provinsi NTB karena berhasil memberdayakan dan menggunakan produk-produk IKM/UKM lokal untuk paket bantuan sosial pada Program JPS Gemilang.
"Khusus JPS Gemilang NTB yang menggunakan produk-produk lokal, disebutkan khusus oleh presiden untuk diikuti dan dicontoh oleh provinsi-provinsi lain." ujar Gubernur. Terlebih jumlah IKM/UMKM yang dilibatkan sejak penyaluran tahap satu hingga tahap tiga selalu bertambah.
Salah satu stakeholder yang berperan penting ikut membantu pendampingan program JPS Gemilang adalah TNI. Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos mengatakan, Satgas Gugus Korem 162/WB sampai ke tingkat Babinsa Kodim semenjak bergulirnya program JPS Gemilang maupun program bantuan lain dari pemerintah pusat, termasuk pemda, pemdes selalu melakukan pendampingan bersama stakeholder terkait. Pendampingan mulai dari pendataan hingga penyaluran untuk memperkecil timbulnya permasalahan di tengah masyarakat.
"Pendampingan diharapkan dapat membantu mengurangi timbulnya permasalahan yang semestinya tidak perlu terjadi. Manakala semua pihak dapat berkoordinasi dengan baik, maka penyaluran dapat sesuai tujuan, tepat sasaran,tepat waktu serta bernilai manfaat dalam membantu ekonomi masyarakat di tengah pandemi covid -19," terang Mayor Dahlan.
Menurutnya, dalam kondisi seperti saat ini saat ini semua pihak harus prihatin dan memiliki empati. TNI juga ikut berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari munculnya permasalahan di lapangan agar energi tidak terkuras sia sia,"Sementara kita dihadapkan dalam situasi harus kita satukan kekuatan dalam melawan pandemi Covid agar kita dapat segera keluar dalam situasi sulit bencana ini," terangnya.
Program JPS Gemilang dari tahap satu hingga tahap tiga bagi pelaku IKM/UMKM sangat berarti di masa pandemi ini. Di saat usaha mereka terpuruk, program dari Pemprov NTB menjadi angin segar. Salah satu IKM yang mendapat manfaat dari program ini adalah Putri Rinjani dari Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah (Loteng).
Hj. Zaenab selaku Penggerak IKM Putri Rinjani mengaku mendapatkan pengadaan 11 ribuan bungkus abon ikan. Dari belasan ribu bungkus tersebut dibagi ke 27 kelompok usaha. Setiap kelompok memiliki pekerja sebanyak 12-15 orang. Artinya program ini telah membantu banyak keluarga.
"Dari 11 ribuan paket itu, saya hanya ambil tiga ribu. Selebihnya kami bagi ke kelompok lain. Program ini sangat membantu kami. Artinya program ini tidak dimonopoli oleh satu kelompok usaha tertentu, namun IKM seperti kami juga dilirik," katanya.
IKM Putri Rinjani selama ini memproduksi aneka makanan ringan serta sambal khas Lombok yang dikirim hingga ke sejumlah daerah di Indonesia. Namun setelah pandemi, produksinya turun drastis hingga 90 persen.
“Penurunan produksi sampai 90 persen selama pandemi. Paling yang kami lakukan hanya membuat kerupuk, tortilla dalam sekala kecil, sekitar 5 kilo per hari yang dijual secara keliling di area terbatas atau menunggu pesanan," katanya.
Ia mengatakan, selama pandemi ini, penjualan tortilla ke luar daerah sudah mulai dilakukan, namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke daerah tujuan sangat lama. "Dengan adanya JPS ini kami merasa terbantu," terangnya.
Untuk diketahui, jumlah penerima JPS tahap III sebanyak 120.000 KK. Terdiri dari 110.130 KK berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan 9.870 non DTKS. Sedangkan produk-produk yang ada dalam JPS Gemilang tahap tiga menggunakan produk dari 4.673 UMKM/IKM/kelompok usaha.
Untuk penerima manfaat di Pulau Lombok sebanyak 83. 276 KPM yang terdiri dari Kabupaten Lombok Utara sebanyak 4.290, Lombok Timur 43.920, Kota Mataram 6.641 Lombok Barat 11.458 dan Lombok Tengah 16.967. Sementaa di Pulau Sumbawa sebanyak 36. 724 PKM, terdiri dari Kabupaten Sumbawa Barat 2.639, Kabupaten Sumbawa 7.106, Kabupaten Dompu 8.696, Kabupaten Bima 16.093 dan Kota Bima 2.187.(gl 02).
Komentar0