*GpA0GUC5TSAoGSM6GUG0BSriTi==*

POLDA NTB TURUT PRIHATIN ATAS KEJADIAN DI SULTRA

Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana AS, MM, yang disamping Kapolres Mataram, AKBP H. Saiful Alam, SH, SIK, MH, 


POLDA NTB TURUT PRIHATIN ATAS KEJADIAN DI SULTRA




Mataram , globallombok.co.id - Sekitar 170 orang mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Mataram, melakukan aksi solidaritas dan teatrikal di depan Mapolda NTB,  dengan menyalakan 1000 lilin sebagai simbol belasungkawa terhadap sesama mahasiswa yang menjadi korban meninggal dunia, saat aksi unjuk rasa menuntut penolakan beberapa RUU termasuk RUU KPK dan KUHP yang berlangsung secara serentak di sejumlah daerah, pada Kamis (26/9/2019), lalu.



Dalam aksi yang dimulai pukul 18.30 hingga pukul 21.30 Wita berlangsung di depan Markas Polda NTB,  para mahasiswa selain membacakan puisi dan aksi teatrikal dan menyalakan 1000 lilin juga menyampaikan beberapa orasi. Pertama dari *Aksi Solidaritas dari IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Mataram* terkait meninggalnya pengunjuk rasa (Kader IMM) di Kendari.



Aksi solidaritas tersebut dilakukan dengan membakar lilin di depan Polda NTB dan membacakan pernyataan sikap serta melakukan penggalangan dana. Selanjutnya *Aksi Solidaritas dari Aliansi NTB Bergerak yang motori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram* juga terkait meninggalnya pengunjuk rasa di Kendari dalam rangka menolak revisi RUU oleh DPR RI. “Kami sedang berduka  atas gugurnya rekan kami, Immawan Randi dan M. Yusuf Kardawi dari Universitas Haluoleo (Unhalu), saat aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara,” ucap salah satu orator.


“Ini merupakan kondisi terburuk yang terjadi di era demokrasi, padahal penyampaian pendapat  di negara Republik Indonesia ini, telah diatur dalam Pasal 2 ayat 1 UU Nomor 9 Tahun 1998: 'Setiap warga negara, bebas menyampaikan pendapat sebagai bentuk perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas para pengunjuk rasa.


Terkait persoalan ini, mereka meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengusut pelaku penembakan terhadap Immawan Randy dan  pelaku penganiayaan terhadap M. Yusuf Kardawi, serta menuntut pihak Polri untuk dapat memberikan santunan terhadap kedua keluarga korban.



Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana AS, MM, yang disamping Kapolres Mataram, AKBP H. Saiful Alam, SH, SIK, MH, menyatakan pihaknya sangat menyesalkan dengan jatuhnya korban jiwa dalam aksi yang berlangsung di DPRD Sulawesi Tenggara pada hari Kamis 26 September 2019.


Kapolda Irjen Pol Nana Sudjana menyampaikan larangan membawa senjata api dengan peluru karet apalagi tajam. Dari awal Kapolri sudah mewanti-wanti, melalui video conference kepada seluruh jajaran Polda, agar dalam menghadapi aksi demonstrasi para mahasiswa, tetap mengedepankan sikap humanis.



“Kapolri sudah berkali-kali dalam mengatakan bahwa aksi unjuk rasa tidak perlu menggunakan senjata api peluru tajam dan karet. Psikologi mahasiswa/pelajar berbeda dengan peserta unras lainnya. Berikan pengamanan dan pengawalan yang baik kepada adik-adik mahasiswa, agar mereka dapat menyampaikan aspirasinya dengan baik,” pesan  Kapolri seperti yang disampaikan Kapolda NTB.



Karena itu, dengan  insiden di Sulawesi Tenggara, Kapolda NTB sangat prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut terjadi, Sebab Kapolri sudah mengingat berkali-kali kepada seluruh bawahannya ketika menangani aksi unjuk rasa para mahasiswa.



Usai mendengarkan jawaban Kapolda Irjen Pol Nana Sudjana yang didampingi  Kapolres Mataram AKBP Saiful Alam, para mahasiswa melakukan pengumpulan dana untuk membantu rekannya yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi NTB.  Selanjutnya mereka membubarkan diri dengan tertib.



Pada prinsipnya Polda NTB dan jajaran tetap menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum dalam bentuk unjuk rasa atau demonstrasi. Kita melayani dengan humanis. Terima Kasih diucapkan kepada para elemen mahasiswa yang melaksanakan aksi unjuk rasa dengan santun dan mengedepankan dialog. “Kata  Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol H. Purnama, S.I.K.( gl 02)

Komentar0

Type above and press Enter to search.

PT. GLOBAL SWARA RAKYAT